Kelezatan Taqwa

Posted by Iwan Triprasetyo | Posted in

Kelezatan Taqwa




“ Hai orang – orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Allah dengan taqwa yang sebenar - benarnya, dan janganlah sekali – kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama islam”( QS. Ali Imran : 102)

Tidak ada kata yang lebih istimewa dan populer di bulan Ramadhan selain dari taqwa tidak ada umat Islam yang tidak pernah menyambut atau mendengarnya. Terlebih istilah ini setiap pekan selalu dikumandangkan dari mimbar – mimbar shalat Jumat. Kalangan non muslim kini sudah terbiasa pula mengunakannya dalam kehidupan sehari – hari, karena ia sudah menjadi bahasa umum

Hakekat Taqwa.
di tinjau dari segi bahasa,”Taqwa” berasal dari kata bahasa arab waqaa, yaqii, wiqaayatan, yang artinya menjaga melindungi dan waspada. Dalam kitab Al Misbah al Munir fi Gharibi asy Syahri al Kabir ar Rafi’I dikatakan, huruf “ta” merupakan pengganti huruf “waw”
Kata kerja ittaqaa yang sering diartikan bertaqwa juga berarti takut kepada sesuatu dan berhati – hati terhadap sesuatu. Atau berarti meminta perlindungan kepada sesuatu dan menjauhkan diri dari sesuatu.
Al Qur’an dan Sunnah telah mengupas tuntas dan gamblang nilai taqwa yang hakiki.dari sekian banyak ayat dan hadits, umumnya penggunaan kata taqwa berlaku dalam dua konteks.
Pertama taqwa sebagai proses, yaitu berupa perintah langsung untuk taqwa misalnya “Bertaqwalah kamu kepada Allah agar kamu beruntung” ( Ali Imran : 130 )
Kedua, taqwa sebagai hasil, yakni yang merupakan dampak dari suatu amal. Misalnya la’allakum tattaquun ( agara kamu bertaqwa ) seperti termaktub dalam surat Al Baqarah : 21 ( dengan menyembah Allah secara umum ) dan ayat 183 ( dengan berpuasa)
Para ulama memaknai taqwa sebagai pekerjaan melaksanakan segala perintah Alah dam menjauhi segala larangan-Nya. Namun seperti diungkapan Hasan Al Banna sesungguhnya gambaran rinci yang diberikan Allah dalam Al Qur’an menunjukkan taqwa memiliki makna lebih dari itu. Taqwa merupakan sentral seluruh kebaikan dan kemuliaan yang diajarkan Islam. Ia meliputi aspek aqidah , ibadah, dan akhlak.
Dalam surat Al Baqarah ayat 1-5 disebutkan sejumlah ciri orang- orang bertaqwa, yakni beriman kepada yang ghaib, menegakkan shalat, menafkahkan sebagian hartanya, beriman kepada Al Qur’an dan kitab – kitab sebelumnya. Serta meyakini adanya kehidupan akhirat. Kemudian dalam ayat 177 disebutkan sifat – sifat lainnya dengan lebih rinci yakni beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab – kitab dan para nabi, memberi harta yang dicintai kepada kerabat, anak yatim, fakir dan miskin, musafir, peminta – minta, memerdekakan budak, menepati janji, serta bersabar dalam kesempitan, penderitaan dan perang.
Gambaran sifat taqwa terdapat pula dalam surat Ali Imran : 133 – 136, yakni menafkahkan harta dalam keadaan sempit maupun lapang , menahan marah, memaafkan kesalahan manusia, berbuat kebajikan, sensitive terhadap dosa, selalu memohon ampunan dari Allah serta tidak mengulangi kesalahan yang pernah diperbuat.
Lantaran sifat –sifat itu, Allah meletakkan taqwa sebagai nilai tertinggi dalam Islam.
“Berbekallah ( dengan taqwa), karena sesungguhnya sebaik – baik bekal adalah taqwa” (Al Baqarah :197.)
“ Sesungguhnya orang yang paling mulai di antara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu” (Al Hujurat :12 )
Al Qur’an juga menunjukkan bahwa taqwa merupakan wasiat yang diperintahkan sepanjang zaman kepada seluruh manusia, “ Dan sesungguhnya Kami telah memerintahkan kepada orang – orang yang diberi kitab sebelum kamu dan juga kepada kamu, “bertaqwalah kepada Allah” (An Nissa : 131)
Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga sering berwasiat tentang tqwa dalam banyak haditsnya. Misalnya sebuah hadits yang diriwayatkan Tirmidzi dari Abu Dzar Al Ghifari Radhiallaahu ‘anhu, Nabi Bersabda supaya bertaqwa kepada Allah dimana saja berada.
Posisi taqwa sebagai nilai tertinggi ditunjukkan pula oleh Imam Al Ghazali dalam kitabnya Minhaj al abidin, Dalam kitabnya itu antara lain, beliau mengatakan.” Seandainya di dunia ini terdapat satu sifat yang lebih baik bagi seorang hamba, yang lebih banyak mengumpulkan kebaikan, yang lebih besar mengumpulkan pahala, lebih agung dalam hal ubudiyah, lebih besar dalam qadar lebih utama dalam hal ikwal serta lebih sukses sebagai tempat kembali, selain dari sifat taqwa, tentu sifat tersebut akan Allah perintahkan dan wasiatkan kepada hamba – hamba –Nya. Pada kenyataannya Allah hanya mewasiatkan dam memerintahkan sifat taqwa itu kepada seluruh umat, baik ummat terdahulu maupun ummat Nabi Muhammad, Jelaslah bahwa taqwa ini merupakan satu – satunya tujuan yang diinginkan Allah, inilah taqwa yang tergolong dalam masalah pokok yang tak perlu tambahan lagi.
Gambaran lengkap ciri – ciri taqwa diatas menunjukkan bahwa taqwa adalah Islam itu sendiri, Dengan demikian orang yang tidak bertaqwa pada hakikatnya tidak memenuhi kualifikasi sebagai muslim.

Buah Manis Ketaqwaan.
Meskipun taqwa merupakan nilai tertinggi dan paling ideal dalam islam, bukan berati hal itu mustahil untuk dijalankan dan di capai oleh manusia, karena Allah telah menciptakan fitrah kebaikan dalam setiap diri manusia.Orang yang bertaqwa adalah orang yang mengikuti fitrah kemanusiaannya. Sebaliknya orang yang tidak bertaqwa, yakni orang fasik, , musyrik munafik, dan kafir. Adalah orang – orang yang tidak mau atau tidak berungguh – sungguh untuk berada pada rel fitrah kemanusiaanya.
Beruntunglah orang – orang yang bertaqwa karena Allah telah menyediaakan kenikmatan dan keuntungan yang sangat banyak, baik itu di dunia maupun di akhirat, antara lain :
1. Hidayah dan keuntungan
“ Mereka itulah ( orang – orang yang bertaqwa ) yang tetap mendapat petunjuk dari tuhan mereka dan merekalah orang – orang yang beruntung”(Al Baqarah : 5)
2. Berupa mahraja ( solusi kehidupan )
“ Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan keluar “ ( Ath Thalaq (65) : 2 )
3. Rizqi dari sumber yang tak terduga.
“Dan memberinya rizqi dari arah yang tiada disangka – sangka. “ ( Ath Thalaq ( 65 ) : 3 )
4. Kemudahan dalam segala urusan.
“Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam segala urusan. ( Ath Talaq :4 )
5. Penghapusan dosa.
“ Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan menghapus segala kesalahan – kesalahannya. ( Ath Talaqa:5 )
6. Pahala yang barlipat ganda.
“….Dan akan melipat gandakan pahala baginya”( Ath Talaq : 5 )
7. Ampunan.
“Mereka itu balasanya adalah ampunan dari Tuhan mereka.”Ali Imran :135 )
8. Surga
“ Itulah surga yang akan kami wariskan kepada hamba – hamba kami yang bertaqwa.” Maryam : 63 ).
9. Di cintai Allah, Malaikat dan Manusia.
“sesungguhnya Allah mencintai orang – orang yang bertaqwa. “ Ali Imran : 76 )
10. Keberkahan dari langit dan bumi.
“Jika sekiranya penduduk negeri – negeri ini beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. ( Al A’raaf :96 )
11. Selamat dari azab dunia.
“Dan Kami selamatkan orang – orang beriman dan mereka adalah orang – orang uang bertaqwa” (Fushilat : 18)
12. Kemuliaannya melebihi mahluk lain.
“…Orang – orang yang bertaqwa itu lebih Mulia dari pada mereka dihari kiamat.” ( Al Baqarah : 212 )
13. Mendapat kemenangan.
“ Sesungguhnya orang – orang yang bertaqwa mendapat kemenangan.” ( An Naba : 31 )
14. Terpelihara dari tipu daya dan makar musuh.
“ Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepadamu.” ( Ali Imran : 120 )
15. Allah senantiasa menyertai dan sipa menolong.
“ Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah Allah beserta ( menolong ) orang – orang yang bertaqwa.” ( al Baqarah : 194 )
16. Di berikan Furqan ( kemamapuan membedakan yang hak dan yang bathil )
“ Jika kamu bertaqwa niscaya Dia akan memberikan kepadamu Furqan,” ( Al Anfal : 29 )

Begitulah limpahan kenikmatan yang akan diterima orang – orang yang bertaqwa sebagai balasan yang setimpal dari proses ketaqwaan yang mereka perjuangkan. Itu karena seperti yang dikatakan Zamakhsyari dalam tafsirnya Al Kasysyaf – Allah menghormati mereka.
“ Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang – orang yang bertaqwa.” Al A’raf 128 )

Wallahu a’lam bishshawab.

Comments (0)

Sensor Kits

Followers